Perdebatan
antara kamera single lens reflex (SLR) analog dan digital SLR selalu
menjadi topik yang tidak akan ada habisnya. Baik kamera digital maupun
analog memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Keduanya pun
memiliki penggemarnya masing-masing.
Memotret dengan kamera
analog secara teknik fotografi tidaklah jauh berbeda. Bahkan seiring
dengan perkembangan teknologi, kamera digital semakin canggih. Kamera
digital memiliki feature manual yang sama seperti kamera analog SLR.
Tetapi di dalamnya keduanya berbeda.
Dalam hal
mengumpulkan dan memfokuskan cahaya, analog dan digital hampir identik.
Keduanya harus menerima jumlah cahaya yang sesuai dalam waktu yang
tepat. Kemudian memfokuskan objek yang membutuhkan pengaturan kombinasi
antara shutter speed (kecepatan rana), aperture (diafragma), lensa dan
kepekaan cahaya (ASA).
Semua fungsi
ini pada kamera analog kombinasi semua ini harus dilakukan secara
manual. Pada kamera digital, pengaturan bisa sepenuhnya otomatis. Akan
tetapi, profesional kamera digital didesain untuk memungkinkan
pengaturan shutter speed, aperture dan fokus secara manual.
Dalam menangkap
cahaya, analog menggunakan dua jenis film yaitu film hitam-putih dan
warna. Proses pencucian dan pencetakan film menerjemahkan objek yang
terekam menjadi sebuah karya foto. Film warna memiliki tiga layar
imulsi, setiapnya bereaksi pada warna utama yaitu merah, hijau dan biru.
Hasil percampuran ketiga warna tersebut cetakan mendekati warna cahaya
sesungguhnya yang mengenai film.
Sensor citra
pada kamera digital dibuat dengan ribuan photosites yang mengubah energi
cahaya menjadi informasi digital. Dengan mengkombinasikan informasi
tentang warna-warna dan intensitas, kamera menetapkan warna spesifik
pada setiap pixel.
Menguji Kreativitas
Setting kamera
terutama pengkombinasi antara kecepatan rana, diafragma, lensa dan ASA
membutuhkan pengetahuan dan keahlian khusus fotografi. Namun, sekarang
dengan teknologi digital, kecanggihan kamera memungkinkan
pengkombinasian semua feature dilakukan secara otomatis. Teknologi
memudahkan kegiatan pemotretan, fotografer tidak lagi kerepotan mengatur
setting shutter speed dan aperture. Saat ini, berbekal dengan sebuah
kamera digital seseorang yang awam fotografi dapat menghasilkan foto
yang bagus.
Menurut wartawan foto
Reuters, Dadang Toli, teknik menggunakan kamera digital dengan setting
manual secara teknik pemotretan tidaklah jauh berbeda. Dari segi seni
fotografinya pun hampir sama. Kekurangan kamera digital/Foto Digital saat ini adalah ia tidak memiliki fasilitas multi exposure yaitu memotret berkali-kali dalam satu frame.
Berbeda dengan
kamera digital yang sudah langsung diketahui hasilnya. Memotret suatu
momen menggunakan kamera analog tidak ada namanya kesempatan kedua.
Kesalahan pemotretan baru diketahui setelah film dicetak. Fotografer
harus mendapatkan foto yang menarik dengan momen yang pas, pencahayaan
yang oke. Pengaturan diafragma dan kecepatan rana haruslah akurat.
Namun menurut
fotografer majalah Men`s Obsession, Bambang Susanto mengatakan,
menggunakan analog lebih mengasyikkan. Hal itu dikarenakan menggunakan
kamera analog bisa lebih bereksperimen dengan kondisi yang tidak
terduga.
Karena, lanjutnya, hasil Foto Digital bisa diperbaiki atau diedit dengan program foto di komputer sehingga hasil foto jauh lebih bagus.
Terlepas dari
semua perdebatan tersebut, penggunaan kamera digital dan analog adalah
suatu pilihan. Setiap kamera menuntut kreativitas dan keahlian
tersendiri. Semua kembali pada manfaat penggunaannya dan pilihan
pengguna. [DLS/N-5]
Sumber : Klik Disini
No comments:
Post a Comment